Pemerintah Siapkan Destinasi Super Prioritas untuk Tingkatkan Daya Saing Pariwisata
Pemerintah Indonesia fokus mengembangkan destinasi super prioritas sebagai strategi untuk menggenjot daya saing pariwisata global.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memaparkan pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menyiapkan destinasi-destinasi terpilih tersebut.
“Kami menargetkan indeks pariwisata Indonesia naik ke posisi ke-29 dari 117 negara pada tahun 2024,” ujar Sandiaga.
Indeks Daya Saing Pariwisata diukur oleh Bank Dunia melalui Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) setiap dua tahun. Pada tahun 2021, Indonesia telah melampaui negara tetangga di ASEAN, seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Destinasi super prioritas, yang merupakan bagian dari program “10 Bali Baru”, tidak hanya bertujuan menarik wisatawan, tetapi juga mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan masyarakat setempat.
Lima destinasi super prioritas tersebut meliputi Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan wisata bahari di Likupang (Sulawesi Utara).
Penilaian daya saing pariwisata mencakup lima subindeks dan 112 indikator, yang meliputi kebijakan pendukung pariwisata, infrastruktur, sumber daya pendorong permintaan pariwisata, dan pariwisata berkelanjutan.
Selain strategi peningkatan daya saing, pemerintah juga menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 14 juta orang pada tahun 2024, naik dari 8,5 juta orang pada tahun 2023. Bali tercatat sebagai penyumbang wisatawan asing terbesar pada tahun 2023 dengan jumlah 5,7 juta orang.