Bank Jatim Catatkan Peningkatan Signifikan dalam Bisnis Remitansi
Jakarta – Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk melaporkan potensi besar dalam bisnis remitansi perbankan. Hingga April 2024, bank ini telah mengumpulkan dana senilai Rp 2,7 triliun melalui aktivitas pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia.
Direktur Keuangan, Treasury, dan Layanan Global Bank Jatim, Edi Masrianto, mengungkapkan peningkatan signifikan dalam transaksi remitansi secara tahunan (yoy). Jumlah transaksi meningkat 436% dan nilai transaksi melonjak 655%.
Menurut Edi, peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap layanan Jconnect Remittance Bank Jatim sejak diluncurkan tahun lalu. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah juga menguntungkan pekerja migran Indonesia. Pendapatan mereka yang dibayarkan dalam mata uang asing akan bernilai lebih tinggi saat dikonversi ke rupiah.
Bank Jatim membidik pasar remitansi di Malaysia melalui kerja sama dengan mitra penyedia layanan pengiriman uang. Dalam delapan bulan pertama tahun lalu, bank ini mencatatkan pendapatan sekitar Rp 3 miliar dari kerja sama tersebut.
Tahun ini, Bank Jatim menargetkan peningkatan 25% dalam bisnis remitansi. Hal ini didukung oleh penambahan mitra dan koridor pengiriman baru pada pertengahan tahun ini.
“Tren bisnis remitansi masih sangat menggeliat dan berpotensi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk bekerja sebagai pekerja migran,” ujar Edi.
Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa pengembangan bisnis remitansi bertujuan memperoleh dana murah. Meski persaingan di pasar ini cukup ketat, target pendapatan berbasis biaya ditargetkan meningkat 25% tahun ini.
“Kami telah menerapkan berbagai strategi pengembangan, termasuk pengembangan layanan inbound dan outbound remittance, serta kerja sama dengan mitra baru untuk meningkatkan layanan dan kelancaran transfer uang antarnegara,” pungkas Edi.