Bentengpos.id – Kasus asusila yang melibatkan oknum dewan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bengkulu Tengah mendapatkan perkembangan baru.
Sabtu ini, sejumlah petinggi PKS Bengkulu Tengah berusaha melakukan upaya damai terhadap keluarga selingkuhan oknum dewan, namun upaya tersebut ditolak.
Menurut informasi yang diperoleh, beberapa hari sebelumnya, pengurus PKS Bengkulu Tengah telah menghubungi keluarga selingkuhan oknum dewan untuk meminta pertemuan di rumah mereka di Bengkulu Utara.
Melalui pesan WhatsApp, pihak keluarga menolak kehadiran pengurus PKS dengan alasan bahwa mereka tidak ingin terlibat lebih lanjut dengan partai dan tidak ingin memberikan penjelasan tambahan.
Namun, pada Sabtu (10/8/2024), sekelompok petinggi PKS yang diperkirakan berjumlah tiga orang, tiba di lokasi meskipun telah mendapatkan penolakan sebelumnya.
Salah satu petinggi PKS, yang diketahui sebagai Su, masuk ke rumah keluarga selingkuhan untuk menawarkan penyelesaian damai.
Setelah sekitar 15 menit berada di dalam rumah, Su keluar dengan kabar bahwa permintaan mereka ditolak oleh pihak keluarga.
Kendaraan yang digunakan oleh petinggi PKS, dengan nomor polisi BD 11xx YL, diduga merupakan milik salah satu tokoh penting di Bengkulu Tengah.
Sementara Su keluar dari rumah, dua orang lainnya tetap berada di dalam mobil dengan kaca tertutup rapat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari PKS Bengkulu Tengah terkait peristiwa ini.
Kejadian ini menambah ketegangan dalam kasus yang tengah menjadi sorotan publik dan menunjukkan komplikasi lebih lanjut dalam upaya penyelesaian masalah.