Indonesia Diprediksi Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Risiko Global
Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, Jiro Tominaga, menyatakan bahwa perekonomian Indonesia diperkirakan tetap tumbuh meski menghadapi risiko global, seperti kenaikan suku bunga dunia dan ketegangan geopolitik.
“Indonesia diproyeksikan mempertahankan aktivitas ekonomi, dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5% pada 2024 dan 2025, serta inflasi pada angka 2,8% di kedua tahun tersebut,” kata Jiro kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh kuatnya konsumsi pribadi, belanja infrastruktur publik, dan peningkatan investasi secara bertahap.
Namun, Jiro juga mengingatkan adanya potensi risiko. Pemilu 2024 diharapkan meningkatkan kepercayaan dunia usaha dan mendorong investasi dan konsumsi, tetapi depresiasi rupiah yang berkelanjutan dapat mendorong Bank Indonesia (BI) untuk memperketat likuiditas, yang berdampak negatif pada permintaan domestik.
Selain itu, melemahnya permintaan global akibat ketegangan geopolitik dan gejolak pasar keuangan dapat menurunkan kontribusi ekspor pada perekonomian.
Faktor lain yang patut diperhatikan adalah tingginya suku bunga The Fed, ketidakpastian geopolitik, dan perubahan iklim, yang berpotensi mengganggu rantai nilai global dan memperburuk kondisi perdagangan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan skenario untuk meredam dampak gejolak geopolitik global pada perekonomian Indonesia, khususnya sektor riil.
“Pemerintah selalu menyiapkan skenario, namun saat ini masih menunggu perkembangan (konflik Iran-Israel),” kata Airlangga.
Airlangga menekankan bahwa sejauh ini potensi eskalasi antara Iran dan Israel belum terlihat signifikan. Pemerintah Indonesia masih mencermati perkembangan gejolak geopolitik tersebut.
Menurut Airlangga, investor memiliki kepercayaan yang baik terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Perekonomian nasional diprediksi tumbuh sekitar 5% pada tahun ini.
“Indonesia jauh di atas perkembangan ekonomi global (3,2% pada 2024). Indonesia diperkirakan tumbuh 5,1% pada 2025, sedangkan negara berkembang rata-rata tumbuh 4,2%,” ujarnya.