Warisan dalam Islam dan Pengecualiannya dari Pajak di Indonesia
Dalam ajaran Islam, warisan merupakan harta peninggalan yang ditinggalkan oleh individu yang telah berpulang dan diwariskan kepada ahli waris yang ditentukan. Warisan dapat mencakup harta bergerak dan tidak bergerak, seperti uang tunai, perhiasan, kendaraan, bangunan, dan tanah.
Di Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Pasal 4 Ayat (3), warisan termasuk ke dalam objek pajak yang dikecualikan. Hal ini berarti warisan tidak dikenakan Pajak Penghasilan (PPh). Pengecualian ini berlaku bagi ahli waris yang memberikan akta kematian atau surat wasiat kepada perbankan atau lembaga keuangan tempat menyimpan harta warisan.
Namun, terdapat dua situasi yang perlu diperhatikan terkait warisan dan pengenaan pajak:
1. Harta Warisan Telah Dibagikan
Jika warisan telah dibagikan kepada seluruh ahli waris, maka warisan tidak lagi menjadi objek pajak. Ahli waris dapat melaporkan harta atau penghasilan warisan dalam kolom warisan penghasilan yang tidak termasuk objek pajak dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
2. Harta Warisan Belum Dibagikan
Jika harta warisan belum dibagikan dan menghasilkan penghasilan tambahan, seperti dividen atau bunga, maka penghasilan tersebut dapat dikenakan PPh. Namun, rumah atau tanah warisan dapat dibebaskan dari PPh jika ahli waris memiliki Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh atas pengalihan tanah dan/atau bangunan atas warisan. SKB ini harus diserahkan kepada notaris sebelum ahli waris melakukan balik nama sertifikat.
Selain itu, rumah dan tanah warisan yang telah dilaporkan dalam SPT Tahunan pewaris juga dibebaskan dari PPh. Ahli waris dapat menunjukkan SKB PPh atas pengalihan hak atas tanah atau bangunan kepada notaris sebelum melakukan balik nama.
Setelah balik nama waris, rumah atau tanah warisan harus dilaporkan dalam SPT Tahunan ahli waris secara lengkap dan benar. Pengecualian pajak ini dimaksudkan untuk memudahkan ahli waris dalam mengelola dan mewarisi harta peninggalan dari kerabat yang telah tiada.