KAI Mengusulkan Dana PMN Rp1,8 Triliun untuk Mengurangi Kepadatan Penumpang
Dalam upaya mengurangi kepadatan penumpang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengajukan usulan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,8 triliun kepada pemerintah. Dana ini akan digunakan untuk pengadaan kereta api dan sarana pendukung operasional lainnya.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan, usulan PMN tersebut telah diajukan ke Kementerian Keuangan. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli 43 unit Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, 22 unit kereta antarkota, dan 10 lokomotif.
“Usulan PMN ini untuk mendukung program pemerintah dalam mendorong penggunaan transportasi publik,” ujar Didiek dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/2/2023).
Didiek menjelaskan, pengadaan KRL baru dibutuhkan untuk menggantikan unit KRL yang sudah tua dan meningkatkan frekuensi perjalanan. Sementara itu, kereta antarkota akan dioperasikan untuk melayani rute-rute jarak menengah dan jauh. Lokomotif baru juga diperlukan untuk menarik kereta barang dan kereta penumpang.
Selain itu, KAI akan menggunakan dana PMN untuk membangun stasiun baru, menambah jalur kereta api, dan merevitalisasi stasiun-stasiun yang sudah ada. Dengan peningkatan tersebut, KAI berharap dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang dan barang, serta meningkatkan kualitas layanan.
“Dengan tambahan kereta dan sarana pendukung lainnya, KAI optimis dapat mengurangi kepadatan penumpang dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” kata Didiek.
Dalam usulan PMN tersebut, KAI juga mengusulkan tambahan dana untuk program digitalisasi dan transformasi teknologi. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sistem informasi, meningkatkan keamanan siber, dan menyediakan layanan berbasis digital bagi pelanggan.
“Transformasi digital sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan,” ujar Didiek.
KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kepada masyarakat. Pengadaan sarana dan prasarana baru serta transformasi digital diharapkan dapat mendukung visi KAI untuk menjadi operator kereta api yang unggul dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.