“Buka Pintu Investor, Erick Thohir Ajak TikTok Berkibar di Indonesia”

Erick Thohir Dorong TikTok Tingkatkan Investasi di Indonesia

Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta platform TikTok untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, mengingat potensi ekonomi digital yang besar di negara ini.

“Saya berharap TikTok jangan menjadi orang asing bagi Indonesia dan harus berani berinvestasi lebih banyak dibandingkan negara lain,” ujar Erick dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (10/7).

Erick menjelaskan telah bertemu dengan jajaran petinggi TikTok, sehingga perusahaan ini tidak seharusnya menjaga jarak dengan Indonesia. “Potensi ekonomi Indonesia jauh lebih besar dari negara lain. Jadi kalau negara lain dikasih satu, Indonesia harus diberi empat,” tegasnya.

Ia menyebutkan, potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030. Mengingat hal tersebut, Erick Thohir menyayangkan posisi Indonesia yang saat ini belum menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Namun, Indonesia diprediksi masuk 15 besar pada 2029 dan lima besar pada 2045.

“Kami ingin membangun pertumbuhan ke arah sana agar semua pihak saling menguntungkan. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan TikTok dalam merangkul UMKM dan kreator konten. Jangan jadi orang asing di Indonesia,” ujar Erick.

Erick juga berharap perusahaan pelat merah dapat bermitra dengan UMKM dan perusahaan swasta, termasuk TikTok. Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri peluncuran “TikTok I Pos Aja! Creator House” di kawasan Kota Tua, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Erick juga mengapresiasi upaya PT Pos Indonesia dalam memberdayakan bangunan tua bersejarah untuk kepentingan masyarakat. “Saya mendorong semua BUMN untuk terbuka bermitra dengan UMKM, sektor swasta, dan investasi asing secara transparan dan profesional,” imbuhnya.

Menurut Erick, PT Pos Indonesia harus bertransformasi di era sekarang dengan menggabungkan digitalisasi dan bisnis logistik. “Jangan sampai PT Pos Indonesia menjadi dinosaurus yang terlupakan, tetapi justru menjadi agregator bagi rantai pasok e-commerce di Indonesia,” kata Erick.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *