PT Pos Indonesia Optimalkan Penyaluran Bansos dengan Teknologi
Jakarta – PT Pos Indonesia (Persero) (PosIND) telah menyalurkan 97% bantuan sosial (bansos) sembako dan program keluarga harapan (PKH) dari Kementerian Sosial kepada penerima di seluruh Indonesia, melampaui target yang ditetapkan.
“Dalam penyaluran ini, pencapaian kami sudah sekitar 96-97%. Memang terdapat beberapa perubahan data penerima bantuan, sehingga kami belum bisa menyalurkan hingga 100%,” jelas Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia, Haris.
Pos Indonesia menerapkan tiga metode penyaluran bansos, yakni dibagikan di Kantorpos, di komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah penerima (door-to-door) bagi mereka yang sakit, lansia, dan disabilitas.
Untuk mengoptimalkan penyaluran bansos, Pos Indonesia mengandalkan kecanggihan teknologi aplikasi Pos Giro Cash (PGC). PGC dirancang untuk memvalidasi data penerima agar bantuan tepat sasaran.
Selain PGC, Pos Indonesia juga menggunakan teknologi dashboard untuk memantau kinerja dan proses penyaluran bansos yang dapat diakses oleh pemerintah sebagai pemberi kerja.
“Kehadiran mereka membantu kami memperbarui data penerima dan memastikan dana bansos diterima orang yang berhak,” tambahnya.
Dewi Pranacitra, pendamping PKH di Palembang, menyatakan bahwa ia bertanggung jawab mendampingi 150 penerima bansos dan rutin mengadakan pertemuan untuk mengedukasi mereka tentang penggunaan dana bantuan.
Fauziyah, salah satu penerima bansos, mengungkapkan lebih senang menerima bansos dalam bentuk uang tunai. “Uangnya sangat bermanfaat bagi kami. Bansos PKH sebesar Rp600 ribu bisa kami gunakan untuk biaya sekolah anak, membeli buku, tas, baju, sembako, dan kebutuhan makan sehari-hari,” tuturnya.
Sementara itu, Siti Apriyanti, penerima bansos lainnya, menghargai kemudahan dan kecepatan pelayanan di Kantorpos saat ia mengambil bansos.