Tantangan dan Upaya Meningkatkan Kemampuan Karier dan Mengelola Keuangan Mahasiswa
Mahasiswa di Indonesia dipandang sebagai tulang punggung generasi mendatang yang akan mewujudkan Indonesia Emas pada 2045. Namun, ada sejumlah tantangan yang membatasi potensi mereka, seperti kurangnya pengalaman dan keahlian serta perilaku konsumtif yang tidak diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang sehat.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, mahasiswa perlu fokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan di dunia kerja. Yova Shera Sianturi dari PT Chrishera Consulting Group menekankan pentingnya kemampuan komunikasi yang efektif, adaptasi yang cepat, serta berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving).
Selain itu, Ninnasi Muttaqiin dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menyoroti masalah keuangan yang seringkali menghambat kesuksesan generasi muda, seperti kurangnya pengetahuan dan perencanaan keuangan, sikap konsumtif, serta pengambilan keputusan keuangan yang terburu-buru.
Untuk mengatasi masalah ini, PT Bank Jago Tbk telah melakukan riset menggunakan teknologi AI untuk menganalisis persoalan keuangan masyarakat dan mengembangkan solusi berbasis teknologi. Bank Jago merancang aplikasi Jago yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan hidup setiap pengguna, membantu mengatur keuangan, membangun budaya anggaran yang tertib, dan terhubung dengan ekosistem digital seperti Gopay, Gojek, Tokopedia, Bibit, dan Stockbit.
Berdasarkan riset Bank Jago, terdapat empat level kedewasaan finansial: keamanan finansial (financial security), ketahanan finansial (financial resilience), kendali finansial (financial control), dan kebebasan finansial (financial freedom). Dengan memahami tingkat kedewasaan finansial mereka dan memanfaatkan solusi yang tersedia, mahasiswa dapat meningkatkan pengelolaan keuangan dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang sukses.